Langsung ke konten utama

Postingan

Dalam diam aku menyebut nama kamu

Awal semua berawal dari ketidak pedulian nya saya, atau bahkan tidak peka terhadap hadirnya dia dihidupku. Semula terasa baik-baik saja, sampai akhirnya aku tahu malah itu merugikan diriku. Dipertengahan ini, dan diumur setengah dari usia 50 tahun ini, pas saya buat tulisan ini adalah umur ku. Merasakan hadirnya bukan hanya sekedar perlengkap atau bahkan sekedar ada buatku. Bahkan dalam diam aku mulai memikirkan kamu, dalam diam aku menyebut namamu. Tersadar kali ini bahwa dia sudah tidak lagi bersama dalam kehidupan ku.

Tak Terjadi Apa-apa

Hampir setahun. Selepas apa yang sudah terlewati dan terasa mungkin yang dilakukan sia-sia. Rasa penyesalan datang menerpa. Kerasnya dentingan jam dinding yang baru saya pasang di kamar, membuat saya ingat dengan hari-hari yang sudah saya lalui dan benar saja semua yang dilalui terbuang dan mungkin hanya kesedihan. Malam yang semakin larut tak membuat hidup lebih baik dan pagi yang pasti datang juga tak akan memberikan harapan barunya. Tinggal sendiri disini dan mungkin saja tak ada yang tahu. Kembali lagi hampir sudah satu tahun lamanya dan aku bukan siapa-siapa. Aku kira aku dapat mengembalikan apa yang pernah aku dapat  dan berharap dapat melakukan nya lebih baik sehingga penyesalan hari ini takkan terulang. Kembali kesini dan tak terasa udah mau satu tahun lamanya dan benar tak terjadi apa-apa.

Inginnya

Bukannya ingin selalu mengeluh kepada Mu. Bukannya diri ini ingin selalu didengar kan setiap cuitan hati sedih ini. Bukannya diri ini seorang yang selalu meminta. Masih banyak orang yang berhak untuk Engkau kabulkan permohonan Nya. Tapi apalah daya Daku ini?. Aku meminta bukan hanya untuk pribadi aku sendiri, melainkan untuk kebersamaan. Inginnya diri ku, setiap do'a - doa yang aku panjatkan selalu berdampak kepada orang sekitar, Dan sebaliknya,

Renungan di sore hari

Hari hari ku ditemani dengan seragam putih dan celana hijau Orang biasa nyebut ' Pak OJT Magang ' atau sikatnya kolor hijau . Tiap pagi hape berdering untuk membanguni pagi hari yang rasa-rasanya gak kuat lagi untuk terbangun dikarenakan capeknya badan karena kegiatan kemarin. Tiap pagi nya selalu seperti itu, walaupun Minggu. Yaps minggu bukan tanggal merah disini. Kegiatan terasa seperti ini walaupun sebulan dua bulan bahkan mungkin hitungan tahun. Keinginan dahulu terpikirkan sebelum memulai petualangan kini mulai terlupakan. Sekarang hanya terpikirkan bagaimana aku bisa terus menjalani semua ini hingga tak terhingga Termenung memikirkan dahulu, sebelum mendapatkan pekerjaan. Bertapa asik nya bekerja dan melakukan pekerjaan dan dengan kerja lah semua terbayarkan dengan gaji. Tapi itu hanyalah renungan di sore hari selepas selesai pekerjaan.

Apa yang harus diperbuat!

Mau dimulai dari mana Ketika ingin memulai cerita aku yang berada di kebun ini Pikiran serta ingatan yang aku lalui disini langsung cepat terlupakan Ingin rasanya cepat-cepat melalui kegiatan ini Kau tau rasanya orang yang sendiri hidup sendiri disini tanpa ada yang dikenal, bukan karena aku mengeluh. Hal seperti ini sudah aku rasakan jauh sejak aku memulai petualangan di kota Malang. Tapi hal ini sangat berbeda saat aku rasakan berada disini. Sedih rasanya hati ini tapi tak bisa terucap kan bahkan tak terpikir kan lagi rasanya. Kembali lagi, Teruntuk masa-masa itu Aku ingin kembali Kembali lagi merasakan kehadiran mu ada disini Kembali merasakan kebodohan yang telah aku perbuat Tuk Memperbaiki dan melanjutkan kembali yang sudah diperbaiki, namun itu hanya khayal ini. Semua yang telah aku lakukan tak mungkin bisa dikembalikan. Jadi apa yang harus aku perbuat saat ini?

Baru saja dimulai

Kehidupan dimulai hari ini. Ketika saya tentukan pilihan disitu lah kehidupan yang baru akan dimulai Segala yang sudah saya lewatin sepekan ini merupakan bentuk dari pembelajaran kehidupan yang akan saya lalui kedepannya. Kehidupan yang sudah saya pilih tidak bisa berakhir disini dan tak mungkin juga diubah. Saat ini sudah 1 bulan lebih saya lewatin kehidupan baru, berada bersama-sama temen (kawan-kawan) perjuangan untuk belajar menjalani kehidupan baru.

Menggunakan Adat & Kebanggaan Tersendiri

Kali ini Gue mau ceritain tentang apa yang pernah gue rasakan (eh bukan) yang pernah gue lihat, pasti tiap orang pernah datang disuatu resepsi pernikahan. Gue juga sudah beberapa kali datang di suatu resepsi mungkin sejak pas masih dibangku sekolah dasar, ketika orang tua mengajak anaknya ikut dan sang anak juga dengan riangnya meng-iyakan permintaan sang ibu, pasti deh setiap orang lain pernah datang dan melihat atau bahkan menyaksikan resepsi pernikahan ntah itu resepsi keluaarga, saudara maupun teman kerabat. Untuk orang yang melangsungkan pernikahan mungkin saja hari itu dan waktu itu merupakan hari-hari yang ditunggu oleh dua pasangan untuk melanjutkan jenjang ke pernikahan. Dan untuk mereka Saya ucapkan selamat. (Hehe) Tapi pernah gak kalian rasakan suasana di pernikahan ketika lo datang ke pernikahan, ada berbagai kegiatan yang berlangsung di resepsi pernikahan. Kegiatan seperti tarian persembahan untuk para tamu atau bahkan nyanian yang telah dilantunkan ketika mengin